“Too much love will kill you..” actually, too much love will kill me. Akhirnya gw bisa mengakui kata-kata yang tadinya ngga bisa gw terima dengan akal sehat. How come? Karena ternyata gw pernah “berada” disana. Gw bermimpi terbang jauh tinggi melampaui batas yang bisa gw capai, dan pada akhirnya gw jatuh tanpa gw sadar. Dan ketika terbangun, yang tersisa cuma rasa sakit.
Ok! Let’s forget ‘bout that. I even have a deal with my heart [and also with god]. Tapi [jujur] melupakan semuanya ngga semudah yang gw bayangkan.
Padahal dulu gw percaya, that love doesn’t exist! Saat itu gw berada jauh dari kata “sakit”. Tapi ketika kenyataan membangunkan gw dengan berjuta pernyataan cintanya, gw cuma bisa mengikuti. It does.. exist! Walau pada akhirnya, hal itu juga yang membuat gw menangis – and even worse – karena cinta dan “sakit”nya yang gw alami gw bisa kehilangan hati nurani dan menyakiti hati seseorang.
Gw jatuh cinta, mungkin bukan suatu hal yang aneh kalau pada akhirnya gw terjatuh – tapi gw tetap ngga mau terbangun dari mimpi buruk yang gw ciptakan sendiri. Gw masih berputar didalam lingkaran drama yang gw sendiri ngga tau gimana akhir ceritanya.
Gw membohongi hati gw sendiri.
Gw ulang sekali lagi..
Gw jatuh cinta, gw terjatuh. Lalu gw bukan cuma mulai membohongi diri gw sendiri. Dengan egoisme tingkat tinggi gw membohongi orang lain. Orang lain yang dengan kesadarannya mencintai gw apa adanya.
Gw bahkan lebih buruk dari seorang pelacur.
Harusnya dari awal gw mengakui kekalahan gw sendiri. Dan harusnya dari dulu gw akui sebelum semuanya berubah menjadi kebiasaan yang saat ini susah banget buat gw hilangkan. Tanpa gw sadar gw sendiri yang berubah, yang tadinya gw menganggap diri gw sebagai korban dari skenario tidak menyenangkan milik Tuhan [dan gw sempat marah] pada akhirnya gw menjelma menjadi penjahat yang mencoba buat mensabotase skenario itu. Gw tinggal menunggu karma yang pada suatu hari akan datang buat gw.
Yaa.. semuanya udah terlanjur terjadi. Yang harus gw lakukan sekarang cuma satu. Ambil keputusan. How to start to end it? Bukan hal yang mudah mengakhiri “kebiasaan” setelah bertahun-tahun berjalan. But I have to.. karena gw ngga mau terus menerus jadi penjahat yang berkedok sebagai korban. Mungkin akan gw lakukan hari ini. Atau besok. Atau besok lusa. Atau.. entah kapan sampai hati gw mulai bisa buat ngga terlalu egois.
Setelah itu, gw cuma berniat buat jatuh cinta lagi. Dengan orang lain. Entah siapa. Kapan dan dimana. Yang jelas saat itu gw yakin gw pasti jadi orang yang paling bahagia di seluruh dunia.
Hidup terlalu lama untuk cuma diisi sekali jatuh cinta. Believe me.. love does exist.
21 Januari 2007
Ok! Let’s forget ‘bout that. I even have a deal with my heart [and also with god]. Tapi [jujur] melupakan semuanya ngga semudah yang gw bayangkan.
Padahal dulu gw percaya, that love doesn’t exist! Saat itu gw berada jauh dari kata “sakit”. Tapi ketika kenyataan membangunkan gw dengan berjuta pernyataan cintanya, gw cuma bisa mengikuti. It does.. exist! Walau pada akhirnya, hal itu juga yang membuat gw menangis – and even worse – karena cinta dan “sakit”nya yang gw alami gw bisa kehilangan hati nurani dan menyakiti hati seseorang.
Gw jatuh cinta, mungkin bukan suatu hal yang aneh kalau pada akhirnya gw terjatuh – tapi gw tetap ngga mau terbangun dari mimpi buruk yang gw ciptakan sendiri. Gw masih berputar didalam lingkaran drama yang gw sendiri ngga tau gimana akhir ceritanya.
Gw membohongi hati gw sendiri.
Gw ulang sekali lagi..
Gw jatuh cinta, gw terjatuh. Lalu gw bukan cuma mulai membohongi diri gw sendiri. Dengan egoisme tingkat tinggi gw membohongi orang lain. Orang lain yang dengan kesadarannya mencintai gw apa adanya.
Gw bahkan lebih buruk dari seorang pelacur.
Harusnya dari awal gw mengakui kekalahan gw sendiri. Dan harusnya dari dulu gw akui sebelum semuanya berubah menjadi kebiasaan yang saat ini susah banget buat gw hilangkan. Tanpa gw sadar gw sendiri yang berubah, yang tadinya gw menganggap diri gw sebagai korban dari skenario tidak menyenangkan milik Tuhan [dan gw sempat marah] pada akhirnya gw menjelma menjadi penjahat yang mencoba buat mensabotase skenario itu. Gw tinggal menunggu karma yang pada suatu hari akan datang buat gw.
Yaa.. semuanya udah terlanjur terjadi. Yang harus gw lakukan sekarang cuma satu. Ambil keputusan. How to start to end it? Bukan hal yang mudah mengakhiri “kebiasaan” setelah bertahun-tahun berjalan. But I have to.. karena gw ngga mau terus menerus jadi penjahat yang berkedok sebagai korban. Mungkin akan gw lakukan hari ini. Atau besok. Atau besok lusa. Atau.. entah kapan sampai hati gw mulai bisa buat ngga terlalu egois.
Setelah itu, gw cuma berniat buat jatuh cinta lagi. Dengan orang lain. Entah siapa. Kapan dan dimana. Yang jelas saat itu gw yakin gw pasti jadi orang yang paling bahagia di seluruh dunia.
Hidup terlalu lama untuk cuma diisi sekali jatuh cinta. Believe me.. love does exist.
21 Januari 2007
No comments:
Post a Comment