Kamu benar, bukan cuma sekali.. seribu kali aku merasa ketebalan imanku hanya selembar kertas koran! Malangnya aku.. hal ini membuat aku kadang sulit untuk mempercayakan diriku sendiri menjemput mimpi-mimpiku. Mungkin kecurigaanku kadang membunuh cinta dan kepercayaan yang sudah kamu beri, tapi sungguh sering kali kecemasan dan ketakutanku membunuh diriku sendiri. Bukan tanpa kesadaran, justru aku dengan kesadaran tingkat tinggi mensuperiorkan rasa egois, posesif dan akhirnya destruktif terhadap apa yang sudah aku yakini.
Maafkan aku.. untuk yang kesekian kali!
20 Januari 2008 - “Menjelang pernikahan kita yang tinggal beberapa minggu lagi..”