Dan saya menulis untuk berbagi.. Untuk menjadi abadi, juga menunjukan eksistensi bahwa saya pernah ada di bumi ini..

Friday, September 29, 2006

Aku dan Bintang

Hari ini aku seperti merasa berada dalam kebimbangan yang sangat kronis. Aku merasa terjebak. Aku terhimpit. Sampai aku merasa seperti Tuhan sudah meninggalkan aku.
 
Benarkah? Aku hanya bertanya. Aku merasa.

Jarum jam begitu lambannya. Atau aku yang jalan di tempat? Tapi kalau boleh aku meminta. Lagi-lagi, kembalikan aku ke zaman 20 tahun lalu.

Dimana hanya ada aku.

Hanya ada orang-orang yang mengerti aku. 

Aku dan Tuhan
Aku dan bintang-bintang
Aku dan kebahagiaan yang sebenar-benarnya.
 
Manusia punya mimpi. Aku manusia dan aku punya mimpi. Tapi mimpiku kali ini seperti menjebakku. Aku terperangkap. Entah dimana. Tapi sepertinya dulu memang pernah kuimpikan. Mungkin.


Ini salahku. Aku yang mempunyai keinginan. Aku yang memilih. Aku juga yang melangkah. Tapi kini aku mengutuk diriku sendiri. Aku ingin memutar jalanku. Aku kira aku bisa. Karna kendalinyapun aku yang pegang. Tapi entah. Mungkin belum waktunya.


Sampai kapan. Aku tidak tau. Mungkin sampai bosan. Atau aku kesepian.


29 September 2006

In my fuckin' office..

Tuesday, September 5, 2006

Aku.. Hari Ini!

Mungkin aku hanya merasa tidak nyaman. Saat ini. Tapi aku serasa ingin menghilang. Ingin sendiri. Aku ingin kembali pada zona amanku. Aku bosan mencari, dan aku sendiri tidak tau apa yang aku cari. Bukan jati diri. Mungkin lebih kepada tempat yang bisa menerima aku dan sejuta mimpiku apa adanya.
 
Aku merindu. Aku ingin menjadi diriku 20 tahun lalu. Nyaman. Tanpa beban. Mungkin sudah menjadi aku hanya saja belum dengan sejuta mimpiku.


Aku tersesat. Dan aku merasa jauh dari dunia yang aku ingin. Aku pikir ini adalah satu dari sejuta mimpi milikku, tapi ternyata ini hanya igauan biasa disiang hari. Aku tidak ingin tercebur lebih dalam, aku ingin menepi.


Aku lelah.. i'm 24 and i'm not feeling happy! Jangan kasihani diriku. Mungkin ini memang proses pendewasaan diri yang harus aku lalui. Mungkin seandainya Tuhan selalu kasih apa yang aku ingin, bisa jadi aku tidak pernah menghargai hidup yang sudah dititipkan Tuhan untuk aku yang sebenarnya indah ini jika aku mampu melihat lebih dalam.


PS : Maaf Tuhan, sudah mengira Tuhan melupakan aku.